Tuesday 13 September 2016

TANTANGAN #5

Hai, ini adalah hari yang luar biasa. Untuk pertama kalinya aku mengerjakan tugas jauh dari deadline, tapi seperti biasanya ada rasa ingin menunda. Tapi aku ingin mencoba disiplin, jadi akhirnya aku memutuskan mengerjakan tugas ini secepat mungkin. Dibawah ini adalah beberapa cara saat aku melakukan wawancara.

Karena aku sudah beberapa kali mewawancarai penjual, aku jadi tidak lagi kebingungan untuk mengerjakan tugas kali ini. Karena itu aku sudah tidak membutuhkan mindmap pertanyaan. Menurutku membuat mindmap itu tidak terlalu berguna ketika mewawancarai. Karena kalau pendapatku mindmap malah memperlambat karena kita harus membaca pertanyaan satu-satu, jadi aku biasanya menyusub pertanyaanya dalam kepala.

Setelah sekian kalinya wawancara, membuatku tidak lagi bilang tujuanku yang sebenarnya ketika wawancara. Itu karena, ketika aku bilang mau wawancara, si penjual yang mau aku wawancarai malah gugup dan akhirnya dia malah tidak banyak bicara (pengalaman).

Biasanya aku mewawancarai penjual sambil ngobrol, jadi pertanyaan gak muncul hanya dari satu sisi, abang penjualnya pun ikut bertanya padaku. Menurutku cara ini membuat si penjual merasa nyaman, dan tidak membuat si penjual merasa di introgasi.


Hari itu aku baru pulang latihan basket di ciledug, saat aku ingin memesan Gojek ada toko takoyaki yang baru buka. aku suka sekali Takoyaki jadi akupun gak jadi memesan Gojek. Aku terkejut dengan harganya, biasanya 20 ribu dapet 4 butir tapi disini satuanya seribu,  wah murah!

 Aku berpikir untuk beli buat sekeluarga sekitar 30 puluh butir. Dari pada bengong mending wawancara, sambil dia memasak kamipun mengobrol. Yang sangat menarik adalah dia ternyata adalah mantan manajer penyanyi bernama isyana. Wow! kenapa berhenti mbak? tanyaku, diapun menjelaskan bahwa dia punya dua adik laki yang masih kuliah, biasanya ayahnya yang jagain sembari ibunya kerja, tapi dia bilang baru sebulan lalu ayahnya meninggal.

Ibunya kerja dan pulang malam jadi menurutnya, adik-adiknya ini tidak ada yang ngurusin, jadi dia berhenti dan mulai mengurus kedua adiknya sambil memulai uasaha jualan makanan favoritnya yaitu Takoyaki. Dia sudah membuat tiga cabang, dia mendapatkan modal usaha dari uang yang ditabung saat dia masih menjadi manajer isyana.

Tapi katanya "emang enakan pekerjaan saya yang lama, tapi saya lebih memilih keluarga dari pada pekerjaan, karena kalau pekerjaan saya yang lama benar-benar membuat saya tidak bisa ketemu keluarga sama sekali, sabtu minggu, biasa di luar kota atau luar negeri. Jadi saya memilih berjualan Takoyaki saja insyallah berkah dan lancar."

Kamipun ngobrol panjang lebar teantang macam macam dan tidak semuanya bisa kutulis disini karena kami ngobrol sekitar 35min.

Sewaktu dia kecil dia tidak bisa mandi, karena takut air akhirnya ibunya memberikan les renang. Akhirnya dari SD sampai SMA dihabiskan untuk renang, dia adalah atlet renang sewaktu muda. Sering bolos sekolah untuk pertandingan renang di luar negeri, setelah SMA dia ingin kuliah saja.

Dia di terima di UI di jalur ekonomi, tapi dia bilang ingin perpajakan jadi diapun menolaknya. aku lupa dia akhirnya kuliah dimana, tapi yang jelas dia telat lulus, jadi dia kuliah 6 tahun.

Dia telat lulus karena sering nonton konser, tapi karena dia sering nonton konser, dia jadi kenal manajer grup band kesukaanya, yang akhirnya merekrut dia sebagai asisten manajer.

Dia perempuan berumur 40 tahun yang cerdas dan atletis, sekolahnya berantakan, dia telah melalui banyak tantangan hidup tapi dia tetap bahagia sampai sekarang.  yah walaupun aku lupa menanyakan nama si mbak penjual.

Entah kenapa setelah wawancara mood ku jadi baik, makasih kak Shanty, lain kali bikin yang lebih menantang lagi yah :D

Note: telat ngirim karena baru pulang dari bandung









No comments:

Post a Comment